Tuesday, August 5, 2014

Kahlil Gibran (1)

Cinta

kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku
lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”
tunggu sebentar ”
tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku
sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari

Kahlil Gibran

CINTA yang AGUNG

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh

Amor-Aime

Tak ada yang bisa kuungkapkan...
Aku hanya bisa berusaha .. terdiam dan tegak untuk tegar
Dahulu batinku slalu berkata
“kau tak pernah mengingkanku”
“kau slalu menganggapku kawan lama yang tak kau kenal”
“kau takkan peduli denganku...”

Apakah aku begitu bodoh dengan perasaanku dengan mengingkari kata hatiku?
Apakah aku begitu bodoh dengan perasaan tulus yang sekarang entah kemana darimu?
Dan dalam setiap waktu yang tersisa aku slalu mencampakkan perasaamu
Karena kau juga tak pernah berkata.. kau hanya membungkam lidahmu
Walupun slama itu kusadari matamu slalu berlafal untukku
Bahwa aku slalu menjadi kirana bagimu

Kini kusadari dahulu kau begitu menginkankanku
Dahulu dan sekarang pula aku masih ingin bersamamu
Biarkan aku mengagumimu dalam keheningan
Biarkan aku mencintaimu dalam binar

Masih bisakah aku melakukannya?
Ketika sukmaku kelu untuk untuk berucap
Aku hanya terus lari dan berlari dari kenyataan
Kenyataan yang mencekikku bahwa aku ingin disisimu
Kau tahu aku tlah tak berdaya dalam tidur serta nafasku
Ketika kusadari kau begitu tulus ada untukku
Tangisku pecah dan jemari ini hanya bisa menulis kisah rinduku

Masih pantaskah aku?
Masih layakkah aku... layakkah aku walaupun aku hanya bisa menyampaikan dambaku pada Tuhan?

Ingin kuberucap tapi pikiranku terhenti ketika kau pergi
Ingin kumelangkah maju tapi kau tlah menghilang
Menghilang bagaikan debu yang tak tampak lagi

Hanya doa.. lewat doa aku dapat mengucapkan salamku
Lewat lisan pun rasanya sesal dan teriris jiwaku
Padahal engkau tlah berhasil

Engkau telah berhasil membuat hati ini terbang tanpa batas

by:Adwarizu

Monday, August 4, 2014

The Secret of The Forgetten History Town

Senjaku dalam Sajak Cakrawala


Laut Bonang, Lasem, Jawa Tengah saat matahari berada di ufuk barat. Pukul 05.00 p.m

Panorama laut indah indah dapat ditemukan saat sore hari di Laut Bonang

 
Saat itu pula berjajar kapal-kapal nelayan yang tengah merapat 

Terpendamnya mentari menampakkan bayangan cahaya di laut Bonang, Lasem yang menambah keindahan senja





Rest Area, Pantai Binangun Indah, Lasem, Jawa Tengah pukul 05.30 p.m

Dalam bahasa indonesia disebut matahari tenggelam, dalam bahasa inggris "sunset" dalam bahasa korea disebut "ilmol" dan dalam bahasa Jepang disebut "Yuyake"
   

Berjajaran kapal-kapal nelayan di dermaga, dengan hamparan lautan yang menaungi

Ketika senja mulai menampakkan dirinya, mentari tlah tersenyum pergi
Petang mulai menyusul dalam kebisuan angin...
Dengan deretan perahu yang saling menyapa...
Dan di ujung lautan hanya nampak cahaya sang surya yang begitu menawan
Warnanya yang emas menggambarkan kehangatan tanpa suara
Air yang mengalun tenang membuat senja di ujung lautan ini damai
Begitu indah dan menawan duhai Senjaku di Laut Lasem

by: AdwaRizu


Deskripsi:
That picture was taken at 05.00 P.M in Lasem, Rembang, Central Java
Sunset and The Gold Horizon
with NIKON's DSLR